Senin, 17 Desember 2012

Dikejar Rampok Gadungan




Satu cerita dari kotak ingatan masa mahasiswa, milik soulmateku. Lagi. Dia memang jagonya bagi-bagi cerita karena memang dia lebih banyak berkegiatan. Aku, sedikit lebih pendiam. Tapi banyak bermain di pikiran dan perasaan…hehe…apaan sih..!

Suatu ketika sepulang kuliah, malem nih, entah gimana ceritanya, soulmate mesti jalan ngelewatin jembatan penyeberangan di daerah Grogol. Tau sendiri Jakarta, daerah dengan penduduk paling heterogen dan potensi kerawanan paling tinggi karena keheterogenan tersebut.


Saat berjalan menuju jembatan penyeberangan itu, yang tak mungkin terelakkan dan harus dilewati, dia sudah mulai celingukan kanan kiri, karena suasana temaram dan cukup sepi di sekitarnya. Bukan sereum sama hantu, tapi rawan orang jahat, yang suka tiba-tiba nyamber harta benda apa aja yang menurut perhitungan dia berharga.

Tangga dinaiki satu per satu. Hati makin ga menentu. Mata tetap berusaha waspada memperhatikan keadaan sekitar.  

Sesampai di atas, dan merasa ada yang mengikuti….soulmate spontan menoleh ke belakang. Memang ada seseorang berjalan di belakangnya…dan sedang menatap ke arahnya, juga dengan tatapan yang tegang, serius. Deg….. Hati soulmate making a enak. Lalu dia menengok ke arah ujung jembatan di bawah, ada orang lain yang menunggu.

Keadaan bener-bener gawat, pikir soulmate. Harus menghadapi satu orang jahat aja sudah pasti ribet. Ini, mesti ngadepin dua. Buset dah…mimpi apa ya semalem sampe apes gini…hehe.. Pikir punya pikir, soulmate akhirnya memutuskan untuk berlari, di antara ketakutan yang dirasakannya. Bruk…bruk….bruk…. Dia mulai berlari.

Tanpa disangka, orang yang mengikuti di belakangnya, ternyata juga spontan ikut berlari mengikuti aksi soulmate. Wah…! Jadi bener nih orang jahat juga yang ngikutin gue, begitu mungkin pikir soulmate saat itu. Dan dia menimbang-nimbang untuk mengambil langkah lain. Dia berinisiatif membalikkan badannya tiba-tiba, untuk menghadapi orang yang mengikutinya. Lebih baik dihadapi satu-satu daripada harus dikeroyok di ujung jembatan kan?

Ketika soulmate menghentikan larinya dan berbalik arah, sambil memasang kuda-kuda pertahanan, pemuda di belakangnya sontak ikut berhenti.

“Kenapa lo ngikutin gue? Lo mo ngrampok ya??!!!” teriak soulmate.

“Lho??!! Mas sendiri ngapain tiba-tiba lari?” Tanya pemuda itu bengong.

“Ya, gue kira lo sengaja ngikutin gue karena punya niat jahat,” soulmat masih dengan sikap kuda-kudanya.

“Alah Mas….saya lari, karena liat Mas tiba-tiba lari. Saya pikir ada apa di belakang saya gitu!” jawab pemuda itu.

Dua orang yang saling salah kira itu langsung tersenyum lebar. Oalah!

Singkat kata mereka berjabat tangan dan saling kenalan, lalu jalan bareng menuruni jembatan. Aman. Dan ternyata, orang yang dilihat soulmate sedang menunggu di ujung jembatan itulah yang beneran mau ngrampok. Karena, begitu melihat soulmate akhirnya jalan berdua sama pemuda itu, ia menjauh. Kalau mesti ngrampok dua orang pemuda sendirian, itu sama juga bo’ong, begitu mungkin pikirnya? Sekarang, siapa yang apes ?  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar