Rabu, 10 Oktober 2012

Tak Tergantikan Oleh Kata




Ungkapan kasih sayang tidak selalu harus dalam bentuk coklat atau aksesoris berbentuk hati. Ada bentuk ungkapan-ungkapan kasih sayang yang tak berwujud namun jauh lebih bermakna daripada rangkaian kata bernuansa metafora. Sentuhan genggaman tangan yang hangat dan pelukan sebagai contohnya, tidak hanya memberikan perasaan gembira dan memperbaiki mood. Ungkapan ini juga memberikan manfaat bagi kesehatan seperti yang tercatat dalam sejumlah penelitian.

Sentuhan Lembut
Sentuhan merupakan salah satu ungkapan kasih. Meskipun terkesan sepele, sentuhan mampu memberikan efek positif pada seseorang. Pakar perkembangan anak di Syracuse, Alice Sterling Honig, PhD, mengungkapkan bahwa bayi yang jarang mendapat sentuhan memiliki volume otak 20 persen lebih kecil daripada bayi yang sering mendapat sentuhan orangtua.


Sentuhan ini bisa membuat anak merasa nyaman, lebih tenang, mengusir stres, meredam emosi. Sentuhan juga memberikan efek menghibur dan menentramkan. Bahkan sentuhan ringan bisa membantu mengekang kecanduan rokok dan alkohol.

Efek positif sebuah sentuhan lembut disebabkan karena ketika merasa cemas, takut atau sakit, tubuh manusia akan memproduksi hormon kortisol yang dapat merugikan kesehatan. Hormon yang mampu melawan hormon kortisol adalah oksitosin yang bisa didapatkan dari sentuhan atau pelukan dari orang terdekat.

Sentuhan juga bisa merangsang ujung saraf sehingga dapat membantu mengurangi rasa sakit. Di samping itu, sentuhan dipandang efektif untuk membantu menghilangkan rasa sakit, depresi dan kecemasan, serta membantu bayi prematur tumbuh dan berkembang dengan baik.

Genggaman Tangan
Menggenggam tangan lebih berkesan umum dilakukan. Ternyata genggaman tangan juga menyumbangkan manfaat. Konon, memegang tangan orang yang dikasihi bisa mengurangi rasa sakit dan stres.

Menurut penelitian University of California yang dilakukan pada wanita, sentuhan orang yang dikasihi bisa menjadi anestesi tersendiri. Misalnya, jika seseorang berpegangan tangan dengan pasangan dan ada rangsangan panas yang kuat, maka rasa sakit tidak begitu terasa. Rasa nyeri juga lebih tak terasa saat seseorang memegang tangan orang yang dicintai atau dipercayainya dibandingkan dengan memegang tangan orang lain atau suatu benda.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil 25 orang relawan yang mayoritas mahasiswa dan memiliki hubungan yang baik dengan pacarnya minimal enam bulan.

Pelukan Tulus.
Pelukan yang dimaksudkan bukanlah pelukan yang bermakna negative yang menyertakan gairah ataupun cium pipi kiri dan kanan. Pelukan disini berarti pelukan yang dilakukan dengan tulus.
Baik orang yang memeluk ataupun yang dipeluk akan merasakan kekuatan kasih sayang di sekelilingnya. Ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Hormon oksitosin yang keluar ketika orang berpelukan membuat jantung dan pikiran menjadi lebih sehat.

Dr. Harold Voth, seorang Psikiater dari kansas, Amerika Serikat, dalam penelitiannya berhasil menyimpulkan bahwa orang yang berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, memanjangkan umur dan tidur lebih nyenyak.

Sentuhan, genggaman tangan dan pelukan merupakan bahasa kasih yang tak akan mampu digantikan oleh ribuan kata. Bagi kesehatan fisik dan emosi, efeknya pun bisa dikatakan luar biasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar