Selasa, 13 November 2012

Five Star Hotel Wedding



Ada sebuah pengalaman mengesankan di akhir minggu. Pengalaman unik yang tanpa sengaja jadi sebuah kelucuan. Paling ga, akhirnyakami semua jadi ngakak.com ketika aku bilang keunikan acara hari itu.

Jadi ceritanya begini…

Sudah jadi tradisi bahwa setelah bulan haji maka orang akan beramai-ramai mengadakan hajatan pesta pernikahan. Hampir setiap hari pernikahan dimana-mana. Ga peduli itu di kampung, rumah-rumah, gedung-gedung pertemuan ataupun ballroom-ballroom hotel bintang lima.  

Begitu juga hari itu. Ada undangan pernikahan seorang teman main kami, yang diadakan di rumah. Dan sudah jadi kebiasaan juga bahwa kalo punya hajat menikahkan dan pestanya di rumah, maka acaranya akan berlangsung seharian. Dari pagi sampai malam, dari akad nikah sampai resepsinya, ga pake berhenti. Karena pada pagi harinya kami masih ada kesibukan lain, maka kami memutuskan untuk datang ke undangan malam harinya.

Pada hari yang sama, anak kami diajak neneknya datang ke undangan keluarga jauh, yang ternyata diadakan di sebuah ballroom hotel bintang lima terkenal di Jakarta. Jadilah kami sekeluarga pergi ke dua acara pernikahan yang berbeda.

Aku dan soulmate, berusaha…dan akhirnya cukup menikmati acara pernikahan teman kami itu, lengkap dengan keriuhrendahannya, posisi tatanan kursi yang sudah amburadul karena terus dipake dari pagi oleh tamu-tamu yang berbeda, jalanan yang becek karena hujan besar sempat turun menjelang sore hari. Dengan sound system yang ‘rame’ bin super berisik kami juga cukup menikmati hiburan electone lagu-lagu dangdut ceria dan beberapa lagu adat minang, karena mempelai wanitanya berasal dari Padang.

Ketika malamnya kami menjemput si baby girl dari tempat neneknya, aku baru nyadar dengan situasi itu. Bahwa kami datang ke dua acara pernikahan yang betul-betul bertolak belakang. Aku dan soulmate datang ke resepsi rumahan, anakku datang ke resepsi five star hotel wedding, yang pastinya jauh lebih nyaman. Meskipun menurut cerita anakku, ternyata selama dua jam dia di pesta itu, ga sempet dapet tempat duduk saking ramenya tamu. Dan selalu harus rela mengantri buat dapetin menu makanan gubuk yang dia mau. Yah…nyaman, tapi sengsara juga sih ujung-ujungnya.

Dari bererotnya karangan bunga yang dipajang di luar hotel dari berbagai perusahaan, udah keliatan pastilah tamunya banyak banget.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar