Kamis, 01 November 2012

Rusun jadi Apartemen



Suatu ketika aku jalan-jalan sama soulmate. Rencananya sih kami mo cari sepatu baru buat beliau. Karena yang dicari sepatu buat hari-hari, yang santai aja, makanya kami putuskan untuk mampir ke toko sepatu Bata yang ada di Kalibata City.

Cari punya cari, sepatu yang dimau ga ketemu. Akhirnya kami belok arah jalan-jalan ke tempat kuliner yang ada di area itu. Ngomong-ngomong, ini kali pertama kami jalan ke tempat itu. Biasanya cuma liat dari jalanan aja kalo kami melintas di depannya.

Ternyata kuliner di Kalibata City itu asik juga tempatnya. Di basement, lengkap dengan superkampret, dan toko-toko. Yah kalo diliat-liat mirip mini mall lah. Dingin, bersih, dan pengunjungnya udah pasti kalangan menengah ke atas. Karena makanan yang dijual di sana minimal 15 ribu rupiah. Itu juga cuma dapet  es krim yoghurtnya J.Co dengan satu macam topping aja.

Sambil kami makan, kami jadi ngobrol deh tentang Kalibata City yang relatif baru ini. Ternyata ada sebuah sejarah di balik berdirinya rusun yang sekarang bernama Kalibata City ini. Jadi....komplek ini tadinya adalah rusun yang dibangun pada masa wapres Jusuf Kalla. Peruntukan awalnya adalah keluarga ga mampu yang ada di pinggirian kota, kayak kampung gusti gitu. Jadi area yang sekarang mereka tempati itu bisa ditertibkan.

Rusun seperti ini dibangun di beberapa tempat, yang aku tau selain di Kalibata City, ada di Kemayoran.

Tapi apa lacur ? Dalam perjalanannya, entah kenapa rusun itu sekarang jadi apartemen semi mewah. Udah ga ada unit siap pake yang bisa dibeli, bahkan oleh keluarga ekonomi menengah sekalipun yang punya gaji minimal 5 juta rupiah. Kalo masih ada yang berminat tinggal di situ ya bisanya cuma sewa. Itupun dengan harga yang....woooow....lumayan nguras kantong, meskipun ditawarkan dengan berbagai fasilitas dan kemudahan. Fully furnished (bahasa inggris dari berperabot) dan lengkap dengan AC. Biaya perawatan juga udah termasuk tanggungan pemilik.

Loh....loh....kok jadi gini ? Mungkin terlalu ribet kalo mo dipikirin. Itu bukan porsi kita. Yang jelas semua tujuan yang tadinya buat ngangkat masyarakat ekonomi bawah jadi meleset sama sekali.

Pantesan aja....kalo diperhati’in, area parkir di komplek sebesar itu sama sekali ga seimbang sama jumlah mobil para pengunjung dan penghuni. Kayaknya emang bukan dipersiapkan untuk itu. Mo cari tempat parkir untuk satu mobil, bisa muter-muter berkali-kali dengan ekstra sabar. Ya jelas aja....kan yang diarepin parkir di situ tadinya cuma gerobak dorongan tukang mie, tukang minyak, ojek dan laen sebagainya. Bukannya mobil-mobil mewah yang justru bikin sempit kota Jakarta aja.

Dan....kenyataan lain yang bikin kaget, sebenernya area basement yang sekarang dijadikan mini mall itu tadinya akan dipake sebagai pasar basah buat para penghuni yang kelas ekonomi bawah itu. Jadi....pasar itu bisa jadi lahan mereka untuk berjualan. Eh....malah sekarang jadi tempat nongkrong dan jalan-jalan buat orang menengah ke atas yang di Jakarta ini......sebenernya udah banyak banget pilihannya ya....

Miris juga ngeliat kenyataan monopoli kehidupan yang dikuasai kaum berduit yang sibuk berpolitik dan cuma mikirin kantong mereka sendiri aja. Tega-teganya mereka ambil kesempatan yang tadinya disediain buat keluarga ga mampu. Sedangkan mereka sendiri udah begitu kenyang bergelimang harta dan kekayaan. 

Beberapa rusun yang nasibnya sama seperti Kalibata City, ada juga di beberapa tempat di Jakarta. Dan menurut informasi, rusun seperti ini jadi tempat bersembunyi para WIL dengan aman dan cukup nyaman, yang artimya sebenarnya itu melenceng dari rencana yang seharusnya. Namun apapun itu, Kalibata City tergolong salah satu dari beberapa komplek apartemen kelas menengah yang sukses terjual. Kenapa begitu ? Karena di area apartemen dilengkapi dengan fasilitas umum yang memang dibutuhkan.

Sebenernya keadaan kayak gini masih bisa diperbaiki. Tapi pastinya butuh orang yang punya kekuatan, kekuasaan dan pendirian lurus yang super teguh. Supaya golongan masyarakat tertentu yang mestinya berhak menempati area ini betu-betul mendapatkan haknya. Dan Jakarta akan makin rapi dan nyaman untuk semua golongan masyarakat. Masih adakah orang semacam itu hari gini di negara kita tercinta ini ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar