Suatu ketika aku jalan-jalan
sama soulmate. Rencananya sih kami mo cari sepatu baru buat beliau. Karena yang
dicari sepatu buat hari-hari, yang santai aja, makanya kami putuskan untuk
mampir ke toko sepatu Bata yang ada di Kalibata City.
Cari punya
cari, sepatu yang dimau ga ketemu. Akhirnya kami belok arah jalan-jalan ke
tempat kuliner yang ada di area itu. Ngomong-ngomong, ini kali pertama kami
jalan ke tempat itu. Biasanya cuma liat dari jalanan aja kalo kami melintas di
depannya.
Ternyata
kuliner di Kalibata City itu asik juga tempatnya. Di basement, lengkap dengan
superkampret, dan toko-toko. Yah kalo diliat-liat mirip mini mall lah. Dingin,
bersih, dan pengunjungnya udah pasti kalangan menengah ke atas. Karena makanan
yang dijual di sana minimal 15 ribu rupiah. Itu juga cuma dapet es krim yoghurtnya J.Co dengan satu macam
topping aja.
Sambil kami
makan, kami jadi ngobrol deh tentang Kalibata City yang relatif baru ini. Ternyata ada sebuah sejarah di balik
berdirinya rusun yang sekarang bernama Kalibata City ini. Jadi....komplek ini
tadinya adalah rusun yang dibangun pada masa wapres Jusuf Kalla. Peruntukan
awalnya adalah keluarga ga mampu yang ada di pinggirian kota, kayak kampung
gusti gitu. Jadi area yang sekarang mereka tempati itu bisa ditertibkan.
Rusun
seperti ini dibangun di beberapa tempat, yang aku tau selain di Kalibata City,
ada di Kemayoran.
Tapi apa
lacur ? Dalam perjalanannya, entah kenapa rusun itu sekarang jadi apartemen
semi mewah. Udah ga ada unit siap pake yang bisa dibeli, bahkan oleh keluarga
ekonomi menengah sekalipun yang punya gaji minimal 5 juta rupiah. Kalo masih
ada yang berminat tinggal di situ ya bisanya cuma sewa. Itupun dengan harga
yang....woooow....lumayan nguras kantong, meskipun ditawarkan dengan berbagai
fasilitas dan kemudahan. Fully furnished (bahasa inggris dari berperabot) dan
lengkap dengan AC. Biaya perawatan juga udah termasuk tanggungan pemilik.
Loh....loh....kok
jadi gini ? Mungkin terlalu ribet kalo mo dipikirin. Itu bukan porsi kita. Yang
jelas semua tujuan yang tadinya buat ngangkat masyarakat ekonomi bawah jadi
meleset sama sekali.
Pantesan
aja....kalo diperhati’in, area parkir di komplek sebesar itu sama sekali ga
seimbang sama jumlah mobil para
pengunjung dan penghuni. Kayaknya emang bukan dipersiapkan untuk itu. Mo
cari tempat parkir untuk satu mobil, bisa muter-muter berkali-kali dengan
ekstra sabar. Ya jelas aja....kan yang diarepin parkir di situ tadinya cuma
gerobak dorongan tukang mie, tukang minyak, ojek dan laen sebagainya. Bukannya
mobil-mobil mewah yang justru bikin sempit kota Jakarta aja.
Dan....kenyataan
lain yang bikin kaget, sebenernya area basement yang sekarang dijadikan mini
mall itu tadinya akan dipake sebagai pasar basah buat para penghuni yang kelas
ekonomi bawah itu. Jadi....pasar itu bisa jadi lahan mereka untuk berjualan.
Eh....malah sekarang jadi tempat nongkrong dan jalan-jalan
buat orang menengah ke atas yang di Jakarta ini......sebenernya udah banyak
banget pilihannya ya....
Miris juga
ngeliat kenyataan monopoli kehidupan yang dikuasai kaum berduit yang sibuk
berpolitik dan cuma mikirin kantong mereka sendiri aja. Tega-teganya mereka
ambil kesempatan yang tadinya disediain buat keluarga ga mampu. Sedangkan
mereka sendiri udah begitu kenyang bergelimang harta dan kekayaan.
Beberapa rusun yang nasibnya sama seperti Kalibata City, ada juga di beberapa tempat di Jakarta. Dan menurut informasi, rusun seperti ini jadi tempat bersembunyi para WIL dengan aman dan cukup nyaman, yang artimya sebenarnya itu melenceng dari rencana yang seharusnya. Namun apapun itu, Kalibata City tergolong salah satu dari beberapa komplek apartemen kelas menengah yang sukses terjual. Kenapa begitu ? Karena di area apartemen dilengkapi dengan fasilitas umum yang memang dibutuhkan.
Sebenernya
keadaan kayak gini masih bisa diperbaiki. Tapi pastinya butuh orang yang punya
kekuatan, kekuasaan dan pendirian lurus yang super teguh. Supaya golongan masyarakat tertentu yang mestinya berhak menempati area ini betu-betul mendapatkan haknya. Dan Jakarta akan makin rapi dan nyaman untuk semua golongan masyarakat. Masih adakah orang
semacam itu hari gini di negara kita tercinta ini ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar